DETAIL BERITA
PERWOSI Kota Batu Gelar Seminar tentang Pentingnya Olahraga bagi Kesehatan Perempuan
Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI) Kota Batu menggelar seminar bertajuk “Pentingnya Olahraga bagi Kesehatan Perempuan” di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Sabtu (30/8/2025). Seminar ini menghadirkan narasumber ahli penyakit dalam, Dr. H. Aris Munandar, MA., SpPD FINASIM, yang menyampaikan materi seputar Osteoporosis vs Osteoarthritis, serta pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan Bone Mineral Density (BMD).
Seminar ini dihadiri oleh istri Wali Kota Batu, Siti Faujiyah, S.Pd., Ketua PERWOSI Kota Batu, Ridha Heli Suyanto, pengurus PERWOSI Kota Batu, perwakilan KONI, serta ratusan undangan dari kecamatan, desa, hingga organisasi perempuan.
Dalam laporannya, Ketua PERWOSI Kota Batu, Ridha mengatakan bahwa olahraga bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga bagian dari upaya menjaga kesehatan dan kualitas hidup perempuan. “Banyak di antara kita yang di usia 25–50 tahun mulai mengeluhkan nyeri sendi, pinggang, atau punggung. Kadang kita menganggapnya biasa, padahal bisa jadi gejala Osteoporosis atau Osteoarthritis. Melalui seminar ini, mari kita belajar dari ahlinya agar penanganannya tidak salah,” ungkapnya.
Ridha juga menegaskan bahwa perempuan yang hadir adalah sosok luar biasa. “Ibu-ibu yang hadir hari ini bukan hanya berorganisasi, tetapi juga mau meluangkan waktu untuk belajar tentang kesehatan. Ini bukti bahwa wanita Kota Batu peduli pada dirinya, keluarga, dan masyarakat,” katanya.
Sementara perwakilan KONI menambahkan bahwa olahraga tidak hanya soal prestasi, tetapi juga upaya memasyarakatkan gaya hidup sehat.
Sedangkan istri Wali Kota Batu, Siti Faujiyah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif PERWOSI Kota Batu. “Olahraga bukan hanya gaya hidup, tetapi kewajiban kita sebagai perempuan untuk menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental. Jika perempuan sehat, maka keluarga kuat, dan pada akhirnya negara juga akan maju,” tuturnya.
Narasumber utama, Dr. Aris Munandar, dalam acara memaparkan secara detail perbedaan antara Osteoarthritis (OA) dan Osteoporosis, dua penyakit yang sering disalah artikan masyarakat.
Dimana osteoarthritis adalah penyakit degeneratif sendi akibat kerusakan tulang rawan, biasanya ditandai dengan nyeri, kaku, dan pembengkakan pada persendian. Osteoporosis juga merupakan kondisi berkurangnya kepadatan tulang sehingga rapuh dan mudah patah, ini kerap terjadi pada perempuan pascamenopause.
“Wanita memiliki risiko lebih tinggi terhadap osteoporosis karena perubahan hormon, terutama setelah menopause. Deteksi dini sangat penting, salah satunya melalui pemeriksaan BMD. Dengan olahraga teratur, asupan gizi seimbang, dan gaya hidup sehat, risiko ini bisa ditekan,” jelas Aris.
Pada seminar ini para peserta juga diberi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan BMD secara langsung di lokasi acara. Selain itu, kegiatan ini juga dirangkai dengan penyerahan hadiah lomba voli se-Kota Batu, sebagai bentuk nyata memasyarakatkan olahraga di kalangan perempuan.