DETAIL BERITA
BALITJESTRO GELAR SEMINAR DAN WISATA EDUKASI JERUK DAN BUAH SUB TROPIKA
Batu,
Seiring dengan naiknya minat wisatawan berlibur di obyek wisata alam, peluang wisata agro di Indonesia ke depan akan semakin terbuka lebar. Data yang ada menyebutkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2018 sebanyak 16,2 juta dengan perolehan devisa USD 17,6 milyar atau setara Rp 246 triliun sementara kunjungan wisatawan nusantara (wisnu) tahun 2018 sebanyak 303 juta dengan pengeluaran Rp 291 triliun.
Potensi inilah yang ditangkap oleh balitbangtan balitjestro Kota Batu dengan menggelar pekan wisata edukasi pertanian yang diawali dengan seminar wisata agro nasional, workshop panduan teknis perbenihan jeruk dan bimtek teknologi inovatif jeruk dan buah subtropika.
Dalam seminar yang diikuti oleh pelaku usaha wisata agro se Jawatimur, institusi swasta maupun negeri, praktisi dan juga mahasiswa ini pendiri dan anggota dewan penasehat asosiasi wisata agro Indonesia (awai) Ir Teguh Suprijanto yakin dari waktu ke waktu, jumlah kunjungan wisatawan akan semakin meningkat. Besarnya potensi wisata agro ini, harus diimbangi dengan manajemen wisata agro yang baik.
Sementara itu kasi pelayanan teknis dan jasa penelitian balitjestro balitbangtan di Kota Batu Dr Ir Anang Triwiratno Mp menjelaskan tak hanya seminar, balitjestro juga menggelar workshop perbenihan yang diikuti seluruh pengelola pohon benih yang ada di 28 provinsi. Bimbingan teknis dengan 11 topik edukasi dan inovasi pertanian.
Dan yang paling dinanti masyarkaat adalah wisata edukasi taman sains pertanian jeruk, tak sekedar panen raya jeruk, nantinya masyarakat yang berkunjung ke balitjestro bisa mendapat edukasi pertanian mulai dari bergaam jenis jeruk yang dikembangkan di balitjestro, inovasi, alat, tehnologi dan penemuan penemuan terbaru dari balitjestro. Serta beragam makanan olahan dari jeruk dan buah sub tropika lainnya.
Sumber : Ary Punka Aji, Indika/atv/Kota Batu