DETAIL BERITA
Tangani Stunting Secara Masif, Pemkot Batu Gerakkan Program BAAS
Pemerintah Kota Batu secara intens terus berupaya menurunkan angka stunting. Melalui program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), Pemerintah Kota Batu bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Batu bergerak secara masif memberikan intervensi kepada baduta atau anak dibawah usia dua tahun yang mengalami stunting.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, dalam pembekalan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Balai Kota Among Tani, Selasa (21/3) siang.
BAAS merupakan program pendampingan pada baduta stunting yang mengalami masalah selain kesehatan selama 3 bulan. Untuk tahap awal, seluruh OPD akan melakukan invervensi kepada 40 baduta Stunting di Kota Batu, dengan masing-masing satu baduta stunting untuk satu OPD.
Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menyampaikan penanganan stunting harus dilakukan bersama-sama. Dengan adanya program ini diharapkan dalam waktu tiga bulan, angka stunting di Kota Batu bisa turun signifikan.
“Ini adalah tugas kita bersama, tidak hanya tugas Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan. Dengan menjadi orang tua asuh, kita berkomitmen untuk bersama-sama menurunkan angka stunting,” kata Aries.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg. Kartika Trisulandari, jika melihat prevelensi stunting Kota Batu berdasarkan bulan timbang februari, angka stunting di Kota Batu masih berada pada persentase 13,2%. Adanya pendampingan dan upaya kolaboratif dengan semua pihak diharapkan mampu menurunkan angka stunting di Kota Batu.
“Dengan sinergis dan kolaborasi dalam melakukan pendampingan orang tua dengan anak berstatus stunting, kita pastikan bahwa anak mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya,“ kata Kartika.
Melalui Program BAAS ini, orang tua asuh akan memastikan baduta yang diasuh memperoleh asupan makanan gizi seimbang sesuai isi piringku, jajanan yang sehat, dan mendapatkan pelayanan posyandu ketika sakit.
Selain itu, dilakukan pula pendampingan pada baduta stunting dan keluarganya sesuai dengan intervensi yang harus dilakukan sampai meningkat status gizinya dengan penambahan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) secara signifikan, serta ada perubahan perilaku yang positif dari pola asuh, pola makan, dan kebiasaan keluarganya.