DETAIL BERITA
Pemkot Batu Kembali Perkuat Ekonomi Lokal Lewat Inovasi Bangga e-Lokal
Pemerintah Kota Batu kembali menggelar Bangga E-Lokal untuk ketiga kalinya. Bangga E-Lokal merupakan mekanisme yang berfokus untuk memfasilitasi transaksi antara pelaku usaha lokal sebagai suplier dan pemerintah daerah selaku buyers. Mekanisme ini menghadirkan tiga etalase inklusif. Yakni etalase jasa penyelenggara, jasa penyewaan, dan produk unggulan Kota Batu. Bertempat di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Bangga E-Lokal digelar selama 2 hari mulai 12-13 Agustus 2025.
Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Efisiensi, menyampaikan bahwa pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan instrumen strategis penggerak perekonomian daerah. “Reformasi pengadaan harus dilakukan secara adaptif dan berkelanjutan. Melalui Bangga E-Lokal, Pemkot Batu menghadirkan terobosan untuk menciptakan sistem yang efisien, akuntabel, dan mudah diakses pengusaha lokal,” jelasnya.
Sejak diluncurkan, Bangga E-Lokal sudah menunjukkan capaian signifikan. Jumlah penyedia lokal yang terdaftar naik dari 54 di tahun 2022 menjadi 360 pada 2024 atau meningkat 666,6%. Produk tayang di e-katalog melonjak dari 743 menjadi lebih dari 9.000 produk. Nilai perencanaan pengadaan juga meningkat dari Rp94,39 miliar (2022) menjadi Rp272,58 miliar (2024). Realisasi transaksi e-purchasing pun tumbuh pesat dari Rp48 miliar (2022) menjadi Rp270 miliar (2024).
Meski demikian, masih terdapat kesenjangan antara jumlah penyedia yang mengunggah produk dan yang bertransaksi. Pemkot Batu akan menindaklanjuti hal ini melalui strategi peningkatan kualitas produk, pendampingan berkelanjutan, dan optimalisasi belanja perangkat daerah.
Berbagai layanan pendukung juga disiapkan, seperti Desk RUP Berkala, On Boarding Process, layanan informasi melalui WhatsApp Chatbot, Business Matching Lokalisme, E-Purchasing Award, hingga bimbingan teknis pelaku pengadaan. Pemkot juga mengembangkan Koleksi Mbatu Sae, database terintegrasi pelaku usaha di Kota Batu.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Koperasi COSAE dengan Pemkot Batu, yang dihadiri Ketua Koperasi COSAE Rahmat Hardiyanto, Kepala Diskumperindag Aris Setyawan, dan Wali Kota Batu Nurochman.
Dalam sambutannya, Wali Kota Batu menegaskan relevansi program ini dengan visi-misi Presiden Prabowo Subianto terkait penguatan koperasi. “Kalau kita sudah Bangga E-Lokal tapi belum beli produk lokal, berarti kita belum konsisten. Mulai 2025, kita harus menjangkau potensi dan benar-benar membeli produk lokal,” ujarnya.
Untuk itu Wali Kota menekankan perlunya pendampingan agar pengusaha lokal mampu melayani pasar secara berkelanjutan, dengan kontrol kualitas yang terjaga. “Pasarnya ada, agregator ada, produsen ada. Tinggal pemerintah yang harus mendampingi. COSAE nanti akan menjadi mitra strategis Pemkot Batu,” lanjutnya.
Wali Kota meminta agar mulai tahun 2026, semua program dianalisis dan disesuaikan dengan visi-misi Mbatu Sae. “Tidak semua harus bantuan seperti sebelumnya. Program harus tepat sasaran dan berdampak nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Acara lalu ditutup dengan ajakan untuk bersama merangkai ekosistem pengadaan yang mempertemukan pelaku lokal dengan pembeli, memperkuat peran semua pihak, dan menanamkan komitmen anti-KKN, transparansi, dan akuntabilitas.