DETAIL BERITA
Festival Marandang dan Teh Talua di Rakernas ke XV APEKSI Pecahkan Rekor MURI
Rakernas ke XV APEKSI di Kota Padang berlangsung meriah dan luar biasa. Bahkan dalam pelaksanaannya mampu meraih dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI), berkat digelarnya kegiatan pendamping yaitu Festival Marandang dan Teh Talua.
Festival tersebut digelar di kawasan Pantai Puruih, Kota Padang, Selasa (9/8) pagi, dan diikuti oleh kelurahan se-Kota Padang, dan 98 walikota se-Indonesia yang merupakan peserta Rakernas APEKSI XV.
Dalam festival ini perwakilan kelurahan se-Kota Padang dan walikota se-Indonesia berlomba merandang (memasak rendang) dan membuat teh talua (teh telur) khas Sumatera Barat, untuk selanjutnya dinilai oleh tim juri.
Festival ini ternyata mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai acara memasak rendang dan teh talua terbesar di Indonesia dan dunia yang diikuti oleh walikota seluruh Indonesia.
Piagam MURI diserahkan oleh Wakil Direktur Operasional MURI, Awan Rahargo, kepada Ketua DPP Apeksi, Bima Arya Sugiarto dan Wali Kota Padang, Hendri Septa, disela acara gowes bersama dan bersih-bersih kawasan pantai.
"Festival Marandang menjadi hal yang unik, para wali kota seluruh Indonesia juga meracik teh talua khas Minang. Hari ini, MURI menganugerahkan rekor Indonesia," kata Wali Kota Padang.
Festival yang digagas Dinas Pariwisata Kota Padang, bertujuan untuk memperkenalkan kuliner khas Ranah Minang kepada para walikota se-Indonesia. Apalagi rendang pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia 8 tahun berturut-turut.
Pada 2011, rendang berada di peringkat pertama sebagai makanan terenak di dunia dalam World's 50 Most Delicious Foods versi CNN International. Pengakuan atas rendang tersebut bertahan hingga 2019.