DETAIL BERITA
BENCANA KEKERINGAN LAHAN MENGINTAI DI MUSIM KEMARAU
Batu,
Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) Karangploso, tiga ancaman bencana yang sangat berpotensi terjadi di wilayah Kota Batu selama musim kemarau kini sudah semakin Nampak. Bencana kebakaran lahan dan hutan bahkan sudah terjadi, yakni di kawasan gunung panderman dan gunung arjuno. Jika kebakaran di gunung panderman sudah berhasil dipadamkan/ kebakaran di gunung arjuno belum teratasi.
Selain bencana kebakaran, potensi bencana lain yang kini juga mulai mengancam wilayah Kota Batu adalah kekeringan ekstrim pada lahan pertanian. Indikasi terjadinya kekeringan ekstrim ini bahkan sudah mulai Nampak. Menurut staf Analisa dan informasi BMKG Karangploso, Selina Ayuningtyas, sejak mei lalu sudah ada potensi terjadinya kekeringan ekstrim di wilayah Kota Batu. Sehingga ini patut menjadi perhatian bersama.
Menurut kasi kedaruratan dan logistik badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, pihaknya sudah memetakan kawasan rawan bencana selama musim kemarau. Seperti kawasan rawan kekeringan lahan pertanian yang mungkin saja terjadi di wilayah Desa Pendem yang merupakan sentra pertanian padi, Desa Gunungsari sebagai sentra pertanian bunga mawar dan Desa Bulukerto yang merupakan sentra pertanian bunga potong dan sayur.
Hal yang patut diwaspadai menurut Rochim adalah bencana kekeringan lahan pertanian ini bisa memicu konflik social, jika terjadi perebutan aliran air bersih dan irigasi antara warga pengguna air minum dan petani hingga pengusaha wisata dan property. Data BPBD Kota Batu menunjukkan, beberapa tahun lalu ada empat konflik sosial yang terjadi saat musim kemarau, akibat ketersediaan air yang menurun. Beruntung tahun ini belum terjadi kekeringan sumber air.
Berdasarkan perkiraan pihak BMKG, puncak musim kemarau tahun ini akan terjadi pada bulan Agustus dan Oktober. Sementara dampak terbesarnya akan terasa pada November. Karena itu pihak BPBD Kota Batu kini tengah bersiap untuk mengantisipasi potensi bencana kekeringan yang mungkin akan terjadi tersebut. Salah satunya dengan akan mendirikan tiga posko kesiapsiagaan bencana dalam waktu dekat.
Sumber : Hasan Syamsuri, Indika/atv/Kota Batu