DETAIL BERITA
Pelatihan Usaha Melalui Business Academy #2 Malang Raya
Menjalankan sebuah bisnis tentu bukan perkara gampang. Banyak lika-liku yang harus dihadapi apalagi bagi pengusaha yang baru memulainya. Selain itu banyak juga masyarakat yang masih kebingungan cara memulai bisnis terutama di masa pandemi. Melihat kondisi tersebut, Pesantren Bisnis Indonesia (PBI) pun hadir di Kota Batu dan menggelar pendampingan serta pelatihan usaha dalam Business Academy 2 Malang Raya di Hotel Zam Zam, Minggu (6/3).
Direktur Business Academy Malang, Warhum, dalam sambutannya menjelaskan, pendampingan dan pelatihan usaha yang ditujukan bagi pengusaha maupun calon pengusaha muslim itu, akan memberikan berbagai teori dan wawasan ilmu bisnis. Utamanya dalam segi spiritual bisnisnya. Materi pelatihan akan diberikan oleh para praktisi dan selanjutnya akan diberikan pendampingan.
Setelah sukses di angkatan pertama tahun kemarin, dari 57 calon pengusaha yang mengikuti pelatihan, 48 lulus dan menjadi pengusaha. Tahun ini, PBI mengadakan Business Academy 2 Malang Raya untuk membantu calon pebisnis.
Sementara itu Indiyatno Nur Setyadi, Direktur utama pesantren bisnis Indonesia, menjelaskan bahwa Pesantren Bisnis Indonesia terus menggerakkan bisnis academy yang sudah dilakukan sejak 16 Agustus 2021, mulai dari Kota Kebumen dan saat ini sudah ada di 15 kota di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah bisnis academy Malang Raya yang ke-2 ini adalah bisnis academy ke-24. Slogan kami, Bangun Diri, Bangun Keluarga, Bangun Bisnis, Bangun Umat dalam satu tarikan nafas. Kita akan mencetak pengusaha-pengusaha yang berkarakter taqwa, profesinya pengusaha dan kerjanya nolong orang,” ujar Indiyatno.
Wali Kota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko, sangat mengapresiasi dan mendukung Business Academy 2. Business Academy 2 punya tujuan untuk bisa mendampingi orang yang punya niat menjadi pengusaha, suka menolong orang dan bisa sukses.
“Sangat luar biasa. Saya berharap program ini terus bergulir. Program ini mengajak semua elemen masyarakat untuk melakukan hal-hal kreatif, inovatif dan menjadi profesi,” ujar Dewanti.