DETAIL BERITA
PENTINGNYA ASI UNTUK KEBUTUHAN GIZI DAN KESEHATAN BAYI
Batu,
Banyaknya kearifan lokal yang mulai hilang, mempengaruhi juga pemberian air susu ibu (ASI) pada bayinya. Saat ini ibu muda lebih suka mengkonsumsi obat perangsang hormon untuk menambah kuantitas ASI. Padahal di Indonesia, kaya dengan tanaman herbal seperti daun beluntas, daun papaya, kunyit yang bisa menghilangkan bau amis ASI dan meningkatkan kualitas ASI. Hal ini menjadi bahasan dalam refreshing kelompok pendukung air susu ibu (KP-ASI) yang diselenggarakan dinas kesehatan Kota Batu di pendopo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Asisten II bidang ekonomi dan pembangunan setda Kota Batu Dr Endang Triningsih mengatakan untuk membangkitkan kesadaran kembali agar ibu-ibu muda mau menyusui, calon ibu dan ibu muda harus menyiapkan diri sekaligus psikologis, bahwa ASI adalah kebutuhan dari kehidupan. Sentuhan psikologis tidak akan didapat kalau dari susu botol, pengetahuan ini penting bagaimana ASI berkualitas harus disiapkan dari calon ibu. Kalau tubuh ibunya sehat dan bagus, generasi selanjutnya juga sehat dan bagus.
Dr Endang menambahkan saat ini yang perlu diperhatikan produksi ASI tidak hanya volumenya tapi juga nutrisi. Mulai tergusurnya kearifan lokal obat-obatan tradisional, makanan tradisional yang bisa merangsang air susu perlu di angkat kembali agar generasi saat ini terutama calon ibu dan ibu muda sadar akan pentingnya ASI, untuk kebutuhan gizi dan kesehatan bayi.
Sementara itu pemateri Anas Buanasita SKM mgizi menjelaskan pemberian ASI ekslusif merupakan asupan makanan penting bagi bayi yang berpengaruh terhadap kualitas tumbuh kembang fisik dan psikologis bayi. Pemberian ASI eksklusif sekaligus untuk membangun hubungan emosional yang lebih erat antara ibu dan si bayi.
Produksi ASI tak cukup hanya kuantitas volume saja, namun dibutuhkan kualiatas ASI yang diperoleh dari asupan makanan bergizi yang dikonsumsi ibu menyusui. Pemberian ASI eksklusif menjadi upaya efektiv mencegah stunting. Menurut data kementerian kesehatan RI Kota Batu masuk dalam daerah dengan kasus stunting tinggi mencapai 20 persen.
Sumber : Ary Punka Aji, Indika/atv/Kota Batu