DETAIL BERITA
PRODUKSI MAWAR TURUN DI MUSIM HUJAN
Batu,
Intensitas hujan yang cukup tinggi, membuat para petani bunga mawar di dusun brumbung desa gunungsari kecamatan bumiaji kota batu harus bekerja lebih keras. Mereka harus memberi perawatan lebih, agar tanamannya mampu bertahan ditengah gempuran air hujan.
Salah satunya dengan lebih sering menyemprot tanaman mereka dengan obat fungisida. Fungisida adalah jenis pestisida yang digunakan untuk mengendalikan jamur atau cendawan patogen penyebab penyakit pada benih, bibit, batang, akar, daun dan bunga.
Aplikasinya dilakukan dengan penyemprotan langsung ketanaman, injeksi batang, pengocoran pada akar, perendaman benih hingga pengasapan atau fumigant. Semua bertujuan untuk membuat tanaman tidak mudah diserang hama dan penyakit.
Menurut sulkan, salah satu petani bunga mawar di desa gunungsari, pada saat musim hujan apalagi saat puncak musim hujan seperti saat ini, petani memang harus lebih sering melakukan penyemprotan. Agar tanamannya tidak mudah rontok atau busuk akibat terlalu sering kena air hujan.
Sulkan juga mengatakan bahwa produksi bunga mawar di desanya juga cenderung lebih sedikit pada saat musim hujan, lantaran tak semua petani mampu memberikan perawatan ekstra. Mengingat harga obat-obatan fungisida juga cukup mahal.
Maka tak heran jika jumlah pasokan bunga mawar dari desa gunungsari ke sejumlah daerah di indonesia seperti ke malang, surabaya, bali, semarang, bandung hingga jakarta juga ikut berkurang. Jika biasanya bisa sampai 100 ribu batang perkirim, kini turun sekitar 25 persen.
Untuk harga bunga mawar sendiri, pada hari biasa pertangkainya dijual seharga seribu rupiah per tangkai. Kecuali pada hari valentine, hari ibu dan hari guru, harga bunga mawar bisa naik sampai tiga ribu rupiah pertangkai.
Sumber : Hasan Syamsuri, Widiya Masatiti Araya Ratna /Atv/Kota Batu