DETAIL BERITA
Mesin Pengolahan Sampah TPA Tlekung Siap Selesaikan Permasalahan Sampah Kota Batu
Wali Kota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko, meninjau langsung uji coba mesin Pyrolisis dan pengelolaan sampah menggunakan sistem Pesat (Pengelolaan Sampah Terpadu) untuk menangani sampah di Kota Batu yang dilakukan di TPA Tlekung, Jumat (1/7).
Setelah melihat hasil uji coba, Dewanti merasa yakin apabila mesin pengolah sampah hasil kerjasama dengan Arta Asia Putra telah berfungsi dengan maksimal, maka permasalahan sampah di Kota Batu bisa teratasi.
“Nantinya mesin pengolah sampah tersebut akan dioperasikan hingga malam hari, Insya Allah seluruh sampah bisa kita selesaikan,” ujar Dewanti
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan, mengatakan bahwa pelaksanaan uji coba terus dilakukan guna mengatasi permasalahan sampah di Kota Batu.
“Mesin pengolah sampah jenis pyrolisis ini mampu mengurangi sampah hingga 50 ton hingga 80 ton per hari. Dengan arahan Wali Kota untuk beroperasi di malam hari, yang berarti sampai 2 kali lipat kemampuan mesin tersebut, diharapkan tahun ini permasalah sampah Kota Batu bisa diselesaikan,” harap Aries.
Aries mengungkapkan bahwa sampah yang masuk TPA Tlekung sekitar 120 ton hingga 160 ton. Dengan pengolahan sampah mulai dari pemilahan, pencacahan dan pemrosesan, DLH berupaya untuk bisa Zero Waste.
Melalui kerjasama dengan Arta Asia Putra, PT Arta Asia Putra menyerahkan dua mesin pyrolisisnya kepada DLH Kota Batu untuk dipergunakan menanggulangi sampah di Kota Batu. Saat ini yang sudah beroperasi adalah mesin dengan kapasitas kecil, sementara itu mesin dengan kapasitas 200 ton per hari masih dipersiapkan untuk kedepannya.
Sani Sinarsanakisid, R&D PT. Arta Asia Putra, menjelaskan bahwa dengan menggunakan mesin pyrolisis dapat mengurangi sampah dengan emisi minimal. Tergantung jenis sampah yang masuk, mesin pyrolisis bisa mencapai temperatur 800 celsius. Dengan suhu setinggi itu, sampah B3 atau sampah medis bisa diolah dan dihancurkan dengan aman.
Abu hasil bakarannya bisa dipergunakan sebagai batu bata atau produk lainnya. Sementara itu, hasil sampah non-organik lainnya seperti plastik akan diolah kembali dengan cara bekerjasama dengan industri pengolahan sampah agar menjadi produk siap pakai.
Kepala DLH, Aries Setiawan menambahkan bahwa nantinya TPA Tlekung akan meluncurkan program Wisata Edukasi di pertengahan Oktober 2022. Nantinya, saat datang ke TPA Tlekung, pengunjung akan diberi pengetahuan tentang pengolahan sampah sampai Zero Waste. Mulai dari Eco Enzyme, Solar Cell, Maggot, hingga mesin pyrolisis dan proses pengolahan sampah.