DETAIL BERITA
Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional & Outdoor Camping
Memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional, Shining Tuli menyelenggarakan peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional dan Outdoor Camping di Area Modal Konservasi dan Edukasi (AMKE) Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman, Oro-Oro Ombo - Batu, Minggu (25/9).
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, turut hadir di acara pagi hari itu dan mengikuti senam bersama.
“Semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan agar dapat memberi kesempatan dan memenuhi hak penyandang disabilitas. Mudah-mudahan anak-anak shining tuli bisa terus bersemangat, bisa terus belajar setinggi-tingginya dan mencapai cita-cita dan menjadi yang diinginkan,” harap Dewanti.
Tuli, melalui organisasi Shining Tuli turut serta membangun jaringan pergerakan untuk mengawal peran aktif tuli dan pemenuhan hak penyandang disabilitas sebagai warga negara.
Ketua Shining Tuli Kota Batu, Khoirun Rizky, mengatakan, fokus pergerakan saat ini diantaranya persoalan aksesibilitas pendidikan, ketenagakerjaan dan bahasa isyarat Indonesia (Bisindo). Untuk itu komunitas tuli secara intens mengadakan pertemuan dengan Wali Kota dan DPRD serta bekerjasama dengan beberapa ormas.
Gerakan mengawal aksesibilitas difabel di Kota Batu secara inklusif memerlukan dukungan semua pihak. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan semua pihak.
Tanggal 23 September merupakan Hari Bahasa Isyarat Internasional, dan diperingati setiap tahun di seluruh dunia sebagai pelestarian bahasa isyarat bagi kalangan tuna rungu atau tuli guna mewujudkan hak asasi mereka.
Mengutip laman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), peringatan ini mengacu pada hari pembentukan World Federation of the Deaf, yakni perserikatan dari 135 asosiasi tuna rungu atau tuli. Federasi yang dibentuk pada 23 September 1951 ini mewakili 70 juta hak asasi tuna rungu atau tuli di seluruh dunia.
Saat ini, diketahui ada kurang lebih 300 bahasa isyarat berbeda di seluruh dunia. Di Indonesia, terdapat dua jenis bahasa isyarat yang paling umum digunakan untuk berkomunikasi, yakni Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).